Antibiotik adalah

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Antibiotik? Mungkin anda pernah mendengar kata Antibiotik? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, manfaat, fakta, cara kerja, jenisnya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Antibiotik adalah

Pengertian Antibiotik

Antibiotik merupakan segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotic berasal dari kata “Anti” yang berarti “melawan” dan “biotikos”yang berarti “hidup”. Istilah antibiotik pertama kali dipakai oleh Waksman (1924) yang mengandung pengertian suatu zat yang bersifat menghambat atau menghancurkan, atau membunuh kehidupan organisme lain. Antibiotik dihasilkan oleh mikroorganisme (golongan bakteri dan jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik biasanya diberikan kepada pasien dalam tiga bentuk, yaitu: Oral yakni jenis antibiotik ini biasanya berbentuk tablet, kapsul, maupun sirup, Topikal jenis antibiotik ini berupa salep, lotion, semprotan atau tetes, Suntikan jenis antibiotik ini diberikan melalui suntikan langsung maupun lewat infus.


Manfaat Antibiotik

Berikut adalah beberapa manfaat antibiotik diantaranya yakni:


1. Dapat memperlambat dan membunuh bakteri

Antibiotik bisa membunuh bakteri tanpa menghancurkan atau merusak sel manusia. Ini karena keduanya punya karakteristik berbeda. Sel manusia umumnya tak mempunyai dinding sel, sementara bakteri memiliki dinding sel, terang laman University of UtahBagaimana cara antibiotik membunuh bakteri? Misalnya, antibiotik beta-laktam akan membunuh bakteri yang dikelilingi oleh dinding sel. Tanpa dukungan dari dinding sel, tekanan di dalam sel akan membesar dan menyebabkan membran jadi pecah. Sementara, antibiotik makrolida memengaruhi ribosom, mesin pembangun protein sel bakteri.


2. Antibiotik bisa mencegah infeksi

Antibiotik bisa mencegah terjadinya infeksi. Hal ini ditegaskan oleh National Health Service (NHS) Foundation Trust, yang mengatakan bahwa antibiotik bisa dipakai untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi tenggorokan dan urin. Antibiotik juga diresepkan untuk mencegah infeksi saluran kemih (ISK). Berikut adalah contoh antibiotik infeksi seperti trimethoprim, co-trimoxazole, cefalexin dan nitrofurantoin. Namun, antibiotik tidak bisa dipakai untuk melawan infeksi akibat virus atau jamur. Antibiotik umumnya dipakai untuk melawan infeksi bakteri.

Baca Lainnya :  Sedimentasi adalah

3. Antibiotik bekerja lebih cepat dari obat lain

Selain itu, antibiotik dikenal karena bekerja lebih cepat dari jenis obat lain. Menurut laman Parents, antibiotik menghasilkan efek positif bagi tubuh 24 jam hingga 48 jam setelah obat dikonsumsi. Ini berlaku pada antibiotik yang bekerja untuk melawan bakteri, ya! Antibiotik juga bekerja dengan cepat pada anak-anak. Namun, ada pula orang yang baru mendapatkan manfaat dari antibiotik setelah 3-4 hari. Ini bervariasi pada masing-masing individu, tergantung pada daya tahan tubuh mereka juga. Namun, rata-rata kondisi tubuh mulai membaik setelah 3 hari pasca meminum antibiotik.


4. Cara mengonsumsi antibiotik cukup mudah

Rata-rata antibiotik merupakan jenis obat oral. Ini artinya, antibiotik dikonsumsi dengan cara diminum. Beberapa contoh antibiotik oral adalah penisilin dan turunannya, sefalosporin, macrolides, tetrasiklin, sulfonamid, kuinolon dan lainnya. Itu merupakan beberapa contoh antibiotik yang paling umum diresepkan oleh dokter. Meski umumnya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, ada juga antibiotik yang diberikan lewat injeksi atau suntikan. Jenis antibiotik ini diberikan dalam bentuk suntikan atau infus melalui pembuluh darah atau otot, jelas laman NHS Inform. Antibiotik jenis ini lebih cepat bekerja dan diresepkan khusus untuk infeksi yang lebih serius.


5. Dapat dikonsumsi sebelum makan

Sebelum meminum obat, kita biasanya disarankan untuk makan terlebih dahulu. Begitu pula dengan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik harus dikonsumsi sebelum makan, sementara yang lain bisa dikonsumsi setelah makan. Antibiotik harus dikonsumsi dengan benar, sesuai dengan resep dokter. Jika tidak, maka keefektifannya akan berkurang. Ada beberapa antibiotik yang bisa dikonsumsi tanpa harus makan dahulu. Misalnya amoksilin, bisa dikonsumsi tanpa makanBegitu pula dengan tetrasiklin yang bisa diminum 2 jam sebelum makan. Untuk membuatnya lebih efektif, jangan konsumsi antibiotik bersamaan dengan produk susu dan turunannya, ya.


6. Antibiotik bisa mencegah bakteri berkembang biak

Antibiotik bisa mencegah bakteri berkembang biak. Misalnya, antibiotik berjenis tetrasiklin dan eritromisin. Dua jenis antibiotik ini bisa menghambat pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Selain itu, antibiotik ini mencegah bakteri mendapat nutrisi dan menghentikan bakteri untuk membelah atau berkembang biak, jelas Healthy Children. Ketika bakteri tak bisa lagi bereproduksi dan jumlahnya berkurang drastis, ini merupakan kesempatan terbaik bagi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh bakteri. Perlahan-lahan, kita akan berangsur sembuh ketika rutin mengonsumsi antibiotik.

Baca Lainnya :  Kolonialisme Adalah

7. Pengobatan Jerawat

Jerawat merupakan gangguan kulit yang sukar untuk disembuhkan, hal ini dikarenakan jerawat bisa muncul kapan saja. Maka untuk solusinya, hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencari berbagai cara untuk menghilangkan jerawat dan melakukan pencegahan agar ia tidak muncul lagi yaitu dengan memberikan antibiotik.


Fakta Antibiotik

Berikut adalah beberapa fakta tentang antibiotik diantaranya yakni:


  1. Infeksi virus tidak dapat disembuhkan oleh antibiotik jadi segala macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Contoh infeksi virus diantaranya flu, pilek, batuk dan bronkitis, infeksi telinga, atau infeksi sinus.
  2. Antibiotik harus dihabiskan dosis antibiotik yang diberikan oleh dokter harus dihabiskan sesuai dengan aturan pakai. Aturan pakai yang tidak sesuai atau jika tidak dihabiskan, bakteri dapat menjadi resisten dan kembali dengan kekebalan terhadap antibiotik yang lebih kuat. Maka, kemungkinan penyakit jadi lebih lama sembuh, berulang atau yang terburuk adalah bakteri kebal terhadap antibiotik.
  3. Resistensi antibiotik beresiko pada kematian resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk melawan efek dari antibiotik. Kondisi ini terjadi karena bakteri beradaptasi terhadap obat. Sehingga penggunaan antibiotik yang berlebihan, berulang atau tak sesuai anjuran dapat memicu kekebalan bakteri terhadap antibiotik.Kebayang kan, bagaimana jadinya kalau antibiotik yang diminum tak lagi ampuh membunuh bakteri? Sebaliknya, bakteri justru akan semakin banyak dan penyebarannya semakin luas. Itulah sebabnya resistensi antibiotik sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa jika tidak bijak menggunakannya.
  4. Dosis antibiotik tiap orang berbeda biasanya antibiotik yang diresepkan oleh dokter memiliki fungsi dan takaran dosis yang berbeda. Jumlah takaran dosis biasanya tergantung pada berat badan dan tingkat keparahan penyakit yang di derita. Jadi jangan sembarangan minum ya.
  5. Harus sesuai anjuran dokter konsultasikan dengan dokter tentang penyakit yang diderita dan bagaimana cara penanganannya yang tepat. Jangan ragu atau malu untuk bertanya mengenai dosis dan kegunaan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Jika penyakit yang terdiagnosa disebabkan oleh virus, maka jangan paksa dokter untuk memberikan antibiotik, sebab penggunaannya adalah sia-sia.  

Cara Kerja Antibiotik

Saat dikonsumsi, antibiotik akan memberantas bakteri dengan berbagai cara berikut ini:

  • Menghambat sintesis dinding sel pada bakteri dinding sel bakteri membuat tekanan osmosis dalam sel tinggi sehingga mencegah bakteri mengabsorpsi air. Jika antibiotik menghambat sintesis dinding sel bakteri, air akan diabsorpsi masuk ke dalam sel dan akan memicu lisis pada sel bakteri.
  • Menghambat sintesis protein pada bakteri antibiotik berikatan pada organel yang berperan dalam sintesis protein, seperti ribosom, sehingga bakteri tidak bisa mensintesis protein untuk membangun struktur selnya. Dinding sel bakteri.antibiotik  menyerang dinding sel mikroba dengan menghambat sintesis enzim dan inaktivitas enzim.
  • Menghambat reproduksi bakteri antibiotik mencegah bakteri berkembang lebih lanjut dengan mencegah sintesis asam nukleat bakteri.
Baca Lainnya :  Komponen Kebugaran Jasmani

Jenis-Jenis Antibiotik

Berikut adalah beberapa jenis-jenis obat antibiotik diantaranya yakni:


1. Penisilin

Penisilin

Penisilin adalah antibiotik yang berfungsi mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti tonsilitis, bronkitis, pneumonia, gonore, dan infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih. Penisilin juga kadang-kadang digunakan bersama dengan antibiotik lain yang disebut klaritromisin untuk mengobati gangguan saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kombinasi ini kadang-kadang digunakan dengan peredam asam lambung yang disebut lansoprazole.


2. Sefalosporin atau Cephalexin

Sefalosporin atau Cephalexin

Cephalexin merupakan jenis obat antibiotik kelompok sefalosporin yang bekerja dengan cara mencegah bakteri membentuk dinding sel. Cephalexin efektif dalam mengobati infeksi akibat bakteri Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Streptococcus pneumoniae, dan Staphylococcus aureus. Jenis antibiotik ini juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, termasuk infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih.


3. Makrolid

Makrolid

Makrolid memiliki golongan obat, yang pertama erythromycin adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, pernapasan, telinga, mata, hingga infeksi kulit. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah kambuhnya serangan demam rematik pada mereka yang memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik penisilin atau sulfonamida. Sementara itu, clarithromycin juga termasuk antibiotik makrolida yang berguna untuk melawan bakteri di dalam tubuh. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang memengaruhi sistem pernapasan dan kulit. Clarithromycin juga digunakan bersama dengan obat-obatan lain untuk mengobati bisul perut yang disebabkan oleh Helicobacter pylori. Jenis antibiotik selanjutnya adalah azithromycin, yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti penyakit menular seksual, infeksi pernapasan telinga, kulit, paru-paru serta infeksi organ dalam.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Antibiotik adalah: Pengertian, Manfaat, Fakta, Cara Kerja, Jenisnya
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya