Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ambigu? Mungkin anda pernah mendengar kata Ambigu? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, Ciri, Jenis, Faktor, Contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ambigu
Ambigu merupakan suatu makna yang tidak pasti dan jelas untuk dipahami baik yang diutarakan oleh seseorang berupa kata-kata maupun maksud dari ucapanya yang menimbulkan dan kerancuan atau multitafsir. sehingga menimbulkan keraguan atau ketidak jelasaan bagi orang lain. Suatu kata atau kalimat menjadi ambigu biasanya karena struktur kalimat yang tidak tepat, intonasi, serta penggunaan kata yang sifatnya Polisemi.
Pengertian Menurut Para Ahli
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ambigu adalah suatu jenis kata sifat yang memiliki makna lebih dari satu atau bermakna ganda. Hal ini menyebabkan munculnya ketidakjelasan, keraguan dan kekaburan dalam hal memahami suatu hal atau kalimat.
2. Whitman dan Yager
Ambigu ialah sesuatu hal atau kalimat yang memiliki interpretasi normal lebih dari satu. Ambigu ini bersifat mudah diragukan dan sulit dipahami orang lain karena memiliki arti ganda.Penyebab munculnya ambigu ini ialah intonasi yang tidak tepat, struktur kalimat yang salah dan pemakaian kata yang memiliki sifat polisemi.
3. Pengertian Ambigu Secara Etimologi
Secara etimologi istilah ambigu ini berasal dari bahasa latin ‘ambiguus’ yang memiliki arti tidak pasif atau senantiasa bergerak dari sisi ke sisi. Ambigu ini juga dimaknai sebagai suatu keadaan yang menyebabkan keraguan.
4. Crane, Yeager, dan Whitman
Menurut Crane, Yeager, dan Whitman, arti ambigu adalah suatu hal (kalimat) yang memiliki lebih dari satu interpretasi normal.
Ciri-ciri kalimat ambigu
- Memiliki 2 Makna termasuk jika ditafsirkan setelah berubah susunan katanya.
- Bersifat membingungkan orang lain dan tidak dapat dipahami.
- Menimbulkan keraguan atau multifansir salah dalam menafsirkan dan tidak seseuai dengan yang dimaksud( salah mengartikan).
- Tidak ada makna yang pasti dikarnakan kalimat yang tidak tepat.
Jenis Kalimat Ambigu
1. Ambiguitas Fonetik
Ambiguitas fonetik merupakan suatu jenis keambiguan yang memiliki kesamaan bunyi dalam pengucapannya. Ambiguitas fonetik sering kita dengar pada percakapan sehari-hari hanya saja kita tidak menyadarinya.
Contoh kata: Shinta datang memberi tahu
Pengguanaan kalimat tersebut janggal dikarena penggunaan kata tahu. Kata tahu mengakibatkan kalimat di atas memiliki makna yang ganda. Kata tahu yang tertera bermakna makanan atau tahu yang berarti proses pemberian informasi. Maka dari itu, saat menjumpai jenis kalimat Ambiguitas Fonetik sebaiknya kita dengarkan dengan teliti dan pahami kalimat dalam percapakan tersebut secara menyeluruh dan utuh agar memahami makna sebenarnya yang ingin disampaikan.
2. Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramatikal merupakan suatu jenis keambiguan yang terjadi karena proses pembentukan ketatabahasaan. Umumnya jenis ambiguitas ini akan hilang ketika masuk dalam konteks kalimat.
Contoh kata:
Angkat Kaki; dalam hal ini kata “Angkat Kaki” dapat memiliki makna ganda, yaitu (1) orang yang menaikan kaki ke atas meja, dan (2) orang yang di suruh pergi. Kerancuan yang ada pada kata tersebut akan hilang ketika kata “tertimpa tangga” masuk dalam sebuah kalimat.
-
- Dia pun harus rela angkat kaki dari rumah.
- Angkat kakimu sebentar, lantainya mau aku pel dahulu.
3. Ambiguitas Leksikal
Ambiguitas leksikal merupakan suatu jenis keambiguan yang terjadi pada kata. Dalam setiap bahasa terutama Bahasa Indonesia banyak kata yang memiliki makna lebih dari satu. Mari kita lihat contoh dibawah ini.
Contoh kata
Kata ambigu= “Hati”
Kata ini bisa bermakna alat pencernaan atau tempat bersemayamnya perasaan. Contoh dalam penggunaan kalimat:
- Hati merupakan alat pencernaan yang berfungsi sebagai penghasil empedu.
- Hati ini begitu senang saat menerima hadiah pemberiannya.
Faktor-Faktor Penyebab Ambiguitas
1. Faktor Morfologi
Faktor penyebab morfologi yang pertama ialah morfologi yaitu penyebab yang berasal dari pembentukan kata itu sendiri.
Contoh
Pena Budi terbawa Didi. Kalimat ini dapat berarti :
-
- Pena milik Budi tidak sengaja terbawa Didi
- Pena milik Budi sengaja dibawa Didi
Pada kalimat kedua dapat dilihat maksud dari kata sengaja berubah bentuk menjadi tidak sengaja terbawa. Contoh tersebut menunjukkan bahwa keambiguan dapat disebabkan dari pembentukan kata yang ada didalam kalimat.
2. Faktor Susunan Kata/ Sintaksis
Faktor sintaksi adalah penyebab ambiguitas yang terjadi karena susunan kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Dito merupakan seorang pria yang keras kepala dan sulit dinasihati”
- “Rino memiliki kepala keras seperti batu sehingga ia dapat memecahkan balok es dengan kepalanya”
Pada contoh kalimat di atas, kata “keras kepala” dan “kepala keras” memiliki makna yang berbeda setelah berubah susunan katanya.
3. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah penyebab ambiguitas yang terjadi karena struktur kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Nova, Adik Nona, sedang dirawat di RS Permata” (maknanya Nova dan Adik Nona sedang dirawat di RS).
- “Nova, Adik, Nona, sedang dirawat di RS Permata” (maknanya ketiganya sedang dirawat di RS)
- “Nova! Adik Nona sedang dirawat di RS Permata” (maknanya Adik Nona sedang dirawat di RS)
Contoh Kalimat Ambigu
JANGAN MENIKAH DENGAN GADIS SEKAMPUNG!
Loh kenapa, emang agama nglarang gitu?? Dalilnya apa hayo??
Nah itu dia ambigu-nya di situ. Kamu heboh nanyain kenapanya, padahal kalau kamu mau mikir dikit pasti ngerti..
Yayalah, menikahi satu wanita aja udah bikin kamu repot kan, eh ini kok malah mau nikah sama gadis satu kampung??! Emang yakin berani??
JANGAN SHALAT KALO MAKE SARUNG
Kalau sarungnya najis emang iya sih ya nggak boleh.. Bukan, bukan itu maksud yang nulis! Tapii, kalau kamu lagi make sarung baiknya jangan shalat dulu, nunggu make sarungnya selese baru deh kamu boleh shalat. Shalat sambil make sarung kan bikin nggak kusuk, iya toh??!
Contoh lain
Seperti kata anak muda jaman sekarang . Waktu pacaran saja bilang, “mungkin gue memang dipertemukan dengan masa depan”. Entah disebabkan apa, begitu putus bilang lagi, “Padahal gue udah berusaha, namun emang gak jodoh mau diapain lagi”. Itu anak muda jaman sekarang, ambigunya bukan kepalang. Lagi seneng ngomong apa, lagi susah bilang apa.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ambigu:Pengertian, Ciri, Jenis, Faktor, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi semuanya.