Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Alga? Mungkin anda pernah mendengar kata Alga? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, jenis, manfaat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Alga
Alga merupakan nama lain dari protista mirip tumbuhan. Alga ini berbentuk menyerupai tumbuhan, namun bukan organ- organ tumbuhan pada umumnya hanya menyerupai. Hal ini dikarenakan ganggang belum mempunyai diferensiasi sel yaitu belum memiliki akar, batang dan daun sejati (semua bagian disebut talus). Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga (ganggang) mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, alga menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.
Ciri-Ciri Alga
Berikut adalah beberapa ciri-ciri alga antara lain sebagai berikut:
- Hidup ditempat yang berair baik air tawar maupun air laut, salain itu juga alga hidup ditempat- tempat yang lembab lain seperti pohon dan lain sebagai nya.
- Merupakan organisme Eukariotik.
- Ada yg uniseluler dan ada yang multiseluler.
- Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya.
- Reproduksi scara aseksual (dgn fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dgn oogami dan isogami).
- Pada tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta.
- Mempunyai pirenoid.
- Menyimpan cadangan makanan.
Memiliki habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Dan dapat menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
Jenis-Jenis Alga
Berikut adalah beberapa jenis-jenis alga antara lain sebagai berikut:
1. Bacillariophyta (Diatom)
Bacillariophyta merupakan algae unisel yang memiliki tudung keras yang dinamakan frustule, yang tersusun dari silica dan tertutup oleh lapisan organik. Dinding selnya terdiri dari epiteka dan hipoteka. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri. Tubuhnya berwarna kuning keemasan. Habitatnya pada air tawar, air laut dan tempat basah atau lembab. Sebagian hidup bebas dan sebagian lagi hidup berkoloni. Bentuk kloroplasnya bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan pipih. Perannya sebagai fitoplankton dan produsen primer bagi trofik di atasnya.
2. Euglenophyta (Euglena)
Euglena merupakan jenis alga yang mempunyai struktur antara algae sebenarnya dan protozoa. Dan ciri khususnya adalah memiliki flagella, dapat bergerak menggunakan flagellanya, uniseluler, biasanya ditemukan di perairan yang bersih. Khususnya pada daerah yang kaya bahan organik, habitatnya pada perairan air tawar dan tempat yang lembab. Mempunyai struktur titik mata (eyespot/stigma) yang merupakan organ primitif yang memungkinkan untuk menentukan tingkat cahaya di lingkungan. Alga ini terbilang unik karena beberapa sifatnya seperti tumbuhan yaitu memiliki kloroplas dan memproduksi energi dari proses fotosintesis. Disamping itu, sifat seperti hewan ditunjukkan pada beberapa jenis yang heterotrof yaitu mampu mengasimilasi substansi organik selama fotosintesis. Sampai-sampai beberapa jenis Euglena dapat menelan makanan berbentuk partikel melalui lubang lubang di seluruh permukaan tubuhnya.
3. Pyrrhophyta (Dinoflagellata)
Sering di juluki dan dikenal juga dengan nama alga api, hal ini karena tubuhnya dapat berpendar karena memiliki kandungan fosfor. Memiliki kemampuan untuk berpendar atau menghasilkan cahaya ini dinamakan bioluminescent. Dan alga ini uniseluler memiliki dua flagella, dan diselubingi oleh lapisan selulosa. Dari jenisnya kebanyakan adalah plankton di lautan, beberapa pada perairan yang bersih dan bergantung pada temperatur, salinitas dan kedalaman. Karena Alga bersifat heterotrof (saprofit, simbiotik, parasit, atau hidup bebas). Mengandung klorofil a dan c, β‐carotene, xanthophyll. Dan berperan menjadi produsen primer dan menjadi bagian penting dalam rantai makanan di laut.
4. Cyanophyta (Blue Algae)
Cyanophyta merupakan satu satunya organisme yang prokariotik di mana tidak memiliki dinding sel mirip dengan bakteri sehingga sebutan lainnya adalah Cyanobacteria. Walaupun alga jenis ini tidak memiliki dinding sel (prokariotik) tetapi memiliki klorofil yang digunakan dalam proses fotosintesis. Klorofilnya tidak terletak di dalam kloroplas namun tersebar di seluruh sitoplasma. Sebagian merupakan uniseluler (biasanya ialah fitoplankton) dan multiseluler (biasanya sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton).
5. Chrysophyta (Golden Algae)
Chrysophyta merupakan jenis alga yang pada umumnya banyak yang hidup di habitat perairan air tawar. Memiliki tubuh bersel tunggal (uniseluler) dan sebagian kecil multiseluler, membentuk koloni, dinding sel mengandung silica. Memiliki dua flagella yang tidak sama panjangnya, cara hidup ada yang berenang bebas dan ada yang membentuk koloni. Dan tubuh tersusun dari pigmen klorofil a dan c, serta pigmen tambahan berupa karoten yang menentukan warna kuning hingga keemasan. Yang turunan dari karoten ini adalah fucoxanthin, beta-carotine dan xanthophylls yang terkumpul di bagian kloroplas.
6. Phaeophyta (Brown Algae)
Phaeophyta merupakan jenis alga yang memiliki bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Pada umumnya berwarna coklat dan memiliki klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin. Biasanya, habitat sebagian besar di laut. Memiliki reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan zoospora. Dan reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia. Mempunyai variasi dari bentuk thallusnya beragam, beberapa diantaranya adalah ukuran lebar dan panjang (Padina australis). Memiliki bentuk bulatan (Sargassum duplicatum), berbentuk batangan yang lunak atau keras (Dictyota bartayresiana). Dan banyak dijumpai di jenis jenis terumbu karang yang menghadap langsung dengan laut lepas atau samudera. Sebagai contohnya Laminaria sp, Sargassum spp, Fucus sp, Turbinaria spp, dan Macrocystis spp. Dan mayoritas dari jenis alga ini merupakan makroalga sehingga alga jenis ini memegang peran penting dalam ekologi laut di mana berperan sebagai penjaga suhu dingin di laut.
7. Rhodophyta (Red Algae)
Rhodophyta merupakan makroalga yang tersebar hampir di seluruh perairan, umumnya berwarna merah dan beberapa turunan warna lainnya. Hal ini terkait dengan pigmen penyusunnya yaitu pigmen klorofil a, klorofil b, karotin, xantofil dan fikobiliprotin yang terdiri dari fikoeretin dan fimosianin. Alga jenis ini memiliki warna yang bervariasi, hal ini terkait fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan alga di mana warna alga ditentukan dari intensitas cahaya, ini dinamakan adaptasi karomatik. Manfaat alga ini digunakan dalam dunia kesehatan, kedokteran dan baru-baru ini sebagai obat melawan radikal bebas dan anti penuaan. Contoh alga jenis ini adalah Eucheuma spinosum, E. cottonii, Gelidium sp, dan Gracilaria sp. yang dibudidayakan sebagai rumput laut.
8. Chlorophyta (Green Algae)
Biasanya hidup di air tawar, air laut, juga di salju, daerah tanah lembab, dan epifit. Suatu eukariotik, tubuh berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil untuk proses fotosintesis. Dan mengandung klorofil a dan klorofil b, beta, gamma, karotenoid yang terdiri dari siponaxantin, siponein, lutuein, violaxantin dan zeaxantin.
Dan rumput laut ini hidup berkoloni. Memiliki dinding sel yang mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan jadi licin. Mempunyai bentuk yang bermacam‐macam, pada beberapa jenis merupakan fitoplankton. Pada beberapa diantaranya adalah makroalga yang dibudidayakan sebagai rumput laut. Sebagai contoh alga yang dibudidayakan sebagai rumput laut adalah Ulva spp dan biasa disebut sebagai selada laut. Dan contoh yang lain yaitu Chlorella sp merupakan jenis alga hijau bersel satu, habitatnya di air tawar dan laut. Memiliki bentuk tubuh bulat, dengan kloroplasnya yang menyerupai lonceng atau mangkuk. Dan alga jenis ini dimanfaatkan menjadi bahan makanan sebagai protein sel tunggal. Yakni Spiroggyra sp merupakan jenis alga hijau yang memiliki bentuk seperti benang silindris. Semua populasinya banyak dijumpai pada perairan yang memiliki arus yang tidak deras. Dan sedangkan yang lain merupakan fitoplankton, yaitu Chlamydomonas, Micrasterias, Volvox, Hydrodictyon, Chlorococcum, Oedogonium dan Scenedesmus.
Manfaat Alga
Adapun beberapa manfaat alga antara lain sebagai berikut:
1. Makanan alternatif
Beberapa jenis alga diyakini dapat menjadi makanan alternatif, diantaranya adalah Chlorella sp yang dimanfaatkan menjadi bahan makanan sebagai protein sel tunggal (PST), kemudian Acanthophora sp. yang juga dijadikan makanan olahan dan snack, Porphyra spp. dan Laminaria sp. yang dijadikan makanan yang mengandung antioksidan tinggi dan kaya zat besi dan vitamin A serta C seperti nori dan gambu. Pada Spirulina maxima yang dimanfaatkan sebagai suplemen makanan tambahan bagi manusia.
2. Makanan Ternak
Di negara sentra budidaya alga, biasanya diolah menjadi Makanan-makanan ternak yang berasal dari bahan utamanya yaitu alga, dapat dikomsumsi secara langsung maupun diolah menjadi bentuk makanan ternak yang lebih efisien.
3. Industri Kosmetik
Telah lama dipercaya alga laut dengan beberapa memiliki kandungan yang mampu mengencangkan kulit dan beberapa senyawanya yang anti penuaan telah banyak diproduksi dari bahan baku alga.
4. Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian terutama pupuk. Hal ini dimungkinkan karena alga memilki kandungan fosfor, kalium, dan beberapa unsur runut. Pembuatannya sendiri dengan mencampur makroalgae dengan bahan-bahan organik lainnya. Contoh lain adalah penggunaan Anabaena azollae sebagai pupuk N karena kemampuannya dalam memfiksasi nitrogen dari udara.
5. Bidang Kedokteran dan Kesehatan
Pada beberapa jenis alga, juga ditemukan manfaat yang sangat berarti bagi proses pembuatan obat-obatan maupun sebagai antibiotik. Alga dengan manfaat antibiotik ini diteliti efektif dalam pencegahan bakterti Escherichia colli. Sedangkan pada jenis alga lainnya ditemukan S. fucoidin dan sodium laminarin sulfat yang digunakan sebagai antikoagulan darah. Bahkan pada beberapa jenis alga berfungsi sebagai pengobatan penyakit ginjal, kandung kemih dan paru-paru, tumor dan kanker. Kemudian dapat dijadikan sebagai detoksifikasi tubuh yang dapat membuang logam berat (seperti: merkuri, kadmium, timah) dan residu pestisida dari dalam tubuh, hal ini karena kandungan klorofilnya yang tinggi pada alga khususnya alga hijau.
6. Bidang Ekologi
Peran alga sebagai autotrof dengan kemampuan proses fotosintesis pada tumbuhan menjadikan alga sebagai produsen primer di ekosistem laut dan menjaga rantai makanan dan piramida rantai makanan biota laut. Perannya memberi andil sebanyak 50% oksigen yang dilepaskan ke atmosfir melalui proses fotositensis pada tumbuhan hal ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Oleh karena itu, pelestarian ekosistem laut dan pelestarian biota laut perlu dilakukan sebagai cara menjaga keseimbangan ekosistem dan upaya pelestarian lingkungan hidup. Pada beberapa jenis alga yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, dapat dijadikan sebagai bioindikator lingkungan, sebagai contoh, Euglena dan Chlorella digunakan untuk menunjukkan tingkat pencemaran air. Selain itu berperan dalam reklamasi dan penanggulangan limbah dan pembukaan lahan produktif di bidang pertanian dan perkebunan.
7. Bidang Industri lain
Bidang industri ini misalnya penggunaan asam alginate sebagai bahan pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dan krim. Bidang lain adalah dalam konstruksi sebagai bahan tambahan semen, perekat dan bahan bahan konstruksi lainnya.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Alga adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya