Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Abrasi?Mungkin anda pernah mendengar kata Abrasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, faktor, dampak, pencegahan, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Abrasi
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi akan terus mengikis bagian pantai sehingga air laut akan membanjiri daerah yang ada di sekitar pantai. Karena adanya pengikisan tersebut sehingga menyebabkan berkurangnya daerah pantai di mana wilayah yang paling dekat dengan air laut menjadi sasaran pengikisan. dan apabila dibiarkan abrasi akan terus mengikis bagian pantai dan air laut bisa membanjiri daerah di sekitar pantai tersebut.
Pengertian Abrasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian abrasi menurut para ahli, yaitu:
Menurut Yuwono 2005 dalam Wibowo 2012
Pengertian abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras, misalnya dinding atau tebing batu yang seringkali disertai dengan longsoran atau runtuhan material. Sedangkan erosi pantai didefinisikan sebagai proses mundurnya garis pantai akibat tidak adanya keseimbangan pasokan dan kapasitas angkutan sedimen
Menurut Kbbi “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
Abrasi adalah pengikisan batuan oleh angin, air atau es yang mengandung bahan yang sifatnya merusak.
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
Pengertian abrasi menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007 adalah proses, pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang sifatnya merusak, yang di picu oleh terganggu keseimbangan alam di daerah tersebut.
Menurut Aditya Pebriansyah
Abrasi menurutnya adalah proses pengikisan tanah yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut, air sungai, gletser atau angin yang ada di sekitarnya.
Prawiradisastra
Menurut Prawiradisastra, abrasi merupakan suatu proses pengikisan pantai yang pada umumnya diakibatkan oleh gelombang atau arus laut.
Damaywanti
Pengertian abrasi yang dikemukakan oleh Damaywanti adalah pengikisan wilayah pantai atau daratan yang disebabkan oleh aktivitas gelombang, arus laut, serta pasang surut air laut.
Faktor Penyebab Abrasi
Berikut ini adalah faktor penyebab abrasi antara lain yaitu:
1. Faktor Alam
Salah satu faktor alam yang menyebabkan terjadinya abrasi adalah Pasang surut air laut, angin yang ada di lautan, gelombang besar maupun kecil, air laut serta arus laut yang bersifat merusak. Namun faktor alam yang menyebabkan abrasi ini tidak bisa dihindari karena laut memiliki siklusnya tersendiri. Karena pada suatu musim tertentu angin akan bertiup sangat kencang yang menyebabkan gelombang dan arus laut yang besar pula yang bisa menjadi penyebab pengikisan pantai.
2. Faktor Manusia
Faktor manusia dapat menyebabkan abrasi karna bisa menyebabkan pengikisan pantai yang dilakukan oleh manusia berupa eksploitasi besar besaran yang bertujuan mengambil kekayaan laut seperti ikan, terumbu karang dan juga biota alam lainnya sehingga akan menyebabkan arus laut langsung menuju pantai sehingga terjadilah Abrasi.
-
Perubahan iklim global
Meningkatnya suhu bumi menyebabkan mencairnya es di kutub. Ketika es di kutub mencair secara signifikan maka akan menyebabkan naiknya permukaan air laut sehingga akan menggerus daratan yang rendah seperti pantai.
-
Penurunan permukaan tanah
Pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan turunnya permukaan tanah sehingga daratan menjadi lebih rendah dari lautan. Hal ini tentu meningkatkan resiko terjadinya banjir rob akibat meluapnya air laut ke daratan.
- Eksploitasi SDA
Eksploitasi sumber daya alam besar besaran terhadap kekayaan yang terdapat di area laut, baik itu terumbu karang, hutan mangrove, ikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu arus dan gelombang air laut dalam jumlah sangat besar dan secara terus menerus yang mengarah ke wilayah garis pantai akan berakibat menimbulkan abrasi.
- Pemanasan Global
Pemanasaan global biasanya disebabkan oleh manusia sumber utamanya yaitu dari polusi udara berupa pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil, khususnya transportasi darat, kendaraan bermotor yang sudah tidak layak pakai dengan volume yang tinggi, asap hasil produksi dari proses pabrik-pabrik industri serta pembakaran hutan untuk membuka lahan baru. Polusi yang terutama karbon dioksida yang berlebihan mampu menghalangi keluarnya panas dari matahari yang dipantulkan olah bumi sehingga menyebabkan panas tersebut akan terperangkap pada lapisan atmosfer. Efeknya suhu planet bumi akan meningkat lebih panas akibatnya es di kutub akan mencair dan tentunya permukaan air laut akan meningkatan sehingga berpotensi menggerus wilayah daratan garis pantai yang rendah.
Dampak Abrasi
Adapun dampak yang ditimbulkan dari terjadinya abrasi yakni:
1. Penyusutan Area Pantai
Menyebabkan bebatuan dan tanah terpisah dari daratan dikarnakan hantaman keras dari ombak. Sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai
2. Kerusakan hutan bakau
Kerusakan hutan bakau dikarnakan terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar. Sehingga menyebabkan kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
3. Hilangnya Ekosistem Flora dan Fauna
Hilangnya habitat jenis hewan dan tumbuhan seperti ikan-ikan kecil yang akhirnya dapat merusak ekosistem laut.
Pencegahan Abrasi
Berikut adalah upaya dalam pencegahan terjadinya abrasi yaitu:
1. Menanam Pohon Bakau
Penanaman Pohon bakau akan membuat perlindungan agar daerah sekitar tidak menghancurkan bebatuan dan tanah didaerah pantai karena akarnya yang banyak dan dapat membuat gelombang air laut tertahan. Biasanya pohon bakau ditanam sejajar garis pantai untuk sekaligus membatasi daerah air dengan daerah pantai yang berpasir.
2. Memelihara Terumbu Karang
Pencegahan abrasi juga dapat dilakukan dengan pemeliharaan terumbu karang. Seperti kita ketahui bahwa terumbu karang memiliki fungsi sebagai pemecah gelombang. Dengan begitu, apabila ekosistem terumbu karang diperbaiki maka dapat meminimalisir terjadinya abrasi.
3. Melarang Penambangan Pasir
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh pemerintah yang memiliki tanggung jawab dan wewenang yang tegas untuk melarang kegiatan penambangan pasir di daerah-daerah tertentu, yaitu melalui peraturan pemerintah karna mampu mencegah terjadinya abrasi. Pencegahan abrasi dapat dilakukan bila persedian pasir di lautan masih memadai sehingga gelombang air tidak akan mengkikis daratan pada garis pantai.
Contoh Abrasi
Abrasi di Pulau Gede, Rembang
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (2012) menyatakan:
“Pulau Gede merupakan sebuah pulau kecil di perairan Laut Jawa di utara Kabupaten Rembang. Pulau tidak berpenghuni yang terletak 2 mil ke arah timur Pulau Marongan ini hanya berjarak tidak lebih dari 5 km dari bibir pantai Kota Rembang.
Sekarang sebagian daratan pulau itu tenggelam karena tingkat abrasi yang tinggi disebabkan oleh benturan gelombang laut. Hal itu terjadi gara-gara banyak orang yang mengambil karang di sekitar pulau itu yang digunakan untuk pembuatan bangunan”.
Abrasi di Pulau Sebatik Kalimantan Utara
Garis Pantai Kayu Angin di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara telah hilang sepanjang 27 meter, tergerus abrasi yang terjadi sejak tahun 1980-an. Salah satu warga Desa Tanjung Karang Alimin mengatakan, pohon kelapa yang ditanam olehnya tahun 1997 telah hilang. Bahkan kebun miliknya kini telah menjadi pantai berpasir. “Kan itu kelapa 9 meter. Berarti kalau 3 baris kelapa itu berapa itu kali 9, ya itu 27. Itu banyak sudah memang hilang,” ujarnya. Selain kebun milik warga, abrasi pantai juga telah menghilangkan sebuah kampung yang berada di sebuah bukit di Desa Tanjung Karang. Dulunya, kampung tersebut dihuni belasan Suku Bajau, namun saat ini gunung tersebut telah tegerus abrasi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Abrasi: Pengertian, Faktor, Dampak, Pencegahan, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya