Adaptasi Fisiologi: Pengertian, Contoh Beserta Gambarnya Lengkap

Adaptasi Fisiologi

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Adaptasi Fisiologi? Mungkin anda pernah mendengar kata Adaptasi Fisiologi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, konsep, jenis, cara, perubahan, faktor dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Adaptasi Fisiologi: Pengertian, Contoh Beserta Gambarnya Lengkap

Pengertian Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi ialah langkah menyelaraskan fungsi bagian seleh tubuh makhluk hidup pada alam.


Konsep Dasar Teori Adaptasi

Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan level gerak yang terus-menerus. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep dalam 2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.


Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan/tetap. Sedangkan Roy Ellen membagi tahapan adaptasi dalam 4 tipe. Antara lain adalah (1) tahapan phylogenetic yang bekerja melalui adaptasi genetik individu lewat seleksi alam, (2) modifikasi fisik dari phenotype/ciri-ciri fisik, (3) proses belajar, dan (4) modifikasi kultural. Modifikasi budaya bagi Ellen menjadi supreme atau yang teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan transmisi informasi dikatakannya sebagai pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi budayanya.


Dasar pembagian ke-4 tipe adaptasi diatas, berdasarkan atas laju kecepatan mereka untuk dapat bekerja secara efektif. Seperti adaptasi phylogenetic, dibatasi oleh tingkatan bagaimana populasi dapat bereproduksi dan berkembangbiak. Modifikasi fisik bekerja lebih cepat, akan tetapi tetap tergantung pada perubahan somatik dan akomodasi yang dihubungkan dengan pertumbuhan fisik dan reorganisasi dari tubuh. Sedangkan proses belajar, tergantung dari koordinasi sensor motor yang ada dalam pusat sistem syaraf. Disini ada proses uji coba, dimana terdapat variasi dalam waktu proses belajar yang ditentukan oleh macam-macam permasalahan yang dapat terselesaikan. Adaptasi kultural proses bekerjanya dianggap lebih cepat dibandingkan ke-3 proses diatas karena ia dianggap bekerja melalui daya tahan hidup populasi dimana masing-masing komuniti mempunyai daya tahan yang berbeda berdasarkan perasaan akan resiko, respon kesadaran, dan kesempatan. Sifat-sifat budaya mempunyai koefisiensi seleksi, variasi, perbedaan kematian-kelahiran, dan sifat budaya yang bekerja dalam sistem biologi.


Jenis-Jenis Adaptasi Fisiologi

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis adaptasi fisiologi yaitu:

1. Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan

  • Tumbuhan insektivora menghasilkan enzim protease sebagai penghancur protein dari tubuhmangsanya. Contohnya: kantung semar.
  • Proses gutasi berlangsung ketika daun melakukan penguapan, namun udara luar dalam keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas berubah menjadi titik-titik air di tepi daun. Proses gutasi pada tumbuhan higrofit.
  • Bunga bangkai mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga makanannya. Bunga bangkai mengeluarkan bau tak sedap.

2. Adaptasi Fisiologi pada hewan

  • Hewan darat

  1. Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencerna zat selulosa dalam makanannya. Contohnya: hewan herbivora.
  2. Rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk mencernazat selulosa makanannya yang berasal dari kayu. Contohnya: rayap.
  3. Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
  4. Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

  • Hewan air

  • Cumi-cumi dan gurita menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya.
  • Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut yangmenghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.

Cara Beradaptasi

Kita sebagai individu, hampir bisa dipastikan akan memasuki lingkungan baru. Pertama kali masuk kuliah, masuk kelas les, mendapat kelompok KKN, pertama kali bekerja di tempat baru, pertama kali ke kos baru. Banyak sekali dunia baru di depan kita. Kita masuki satu persatu pintu-pintu baru tersebut tanpa bisa menghindar. Apa yang kita pikirkan ketika akan memasuki lingkungan yang benar-benar baru? Takut? Penasaran? Pasti banyak tanda tanya besar di kepala kita. Seringkali kita takut bahkan menolak masuk ke lingkungan baru hanya karena bayangan atau pikiran kita

  1. Berorientasi pada tugas

Misalnya :

  • Seseorang yang menghadapi kegagalan kemungkinan bereaksi,
  • Penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras) atau menghadapi secara terang-terangan,
  • Menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha),
  • Kompromi atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan tengah.
  1. Reaksi tersebut menunjukkan langkah-langkah
  2. Mempelajari dan menentukan persoalan,
  3. Menyusun alternatif penyelesaian,
  4. Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan besar akan berhasil,
  5. Bertindak,
  6. Menilai hasil tindakan dan dapat mengambil langkah yang lain bila kurang memuaskan .

Perubahan Fisiologi Ibu Nifas Pada Sistem pencernaan

Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal.

Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan, antara lain:

1. Nafsu Makan

Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari.


2. Motilitas

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.


3. Pengosongan Usus

Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum, diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, dehidrasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada masa nifas membutuhkan waktu untuk kembali normal.

Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur, antara lain:

  1. Pemberian diet / makanan yang mengandung serat.
  2. Pemberian cairan yang cukup.
  3. Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan.
  4. Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.

Bila usaha di atas tidak berhasil dapat dilakukan pemberian huknah atau obat yang lain.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan fisiologi selama kehamilan yaitu:

  • Kematangan pribadi

Ibu hamil yang kepribadiannya kurang matang, sering mengalami gangguan dalam beradaptasi terhadap perubahan pada masa kehamilan.mereka memandang bahwa kehamilan sebagai suatu beban bagi dirinya sehingga akan timbul suatu reaksi sebagai upaya pertahanan yang berwujud regresi,terutama ketika kehamilan pada trimester I. Saat itu terjadi ketidakseimbangan hormon yang memicu peningkatan asam lambung sehingga ibu merasakan mual dan muntah. Ibu hamil yang kepribadiannya matang akan dapat mengandalkan, bahkan menganngap hal itu sebagai hal yang biasa sehingga masih dapat beraktivitas seperti biasa. Lain hal nya dengan ibu dengan kepribadian yang belum matang, hal ini dirasakan sangat menyiksa dirinya, sangat parah sehingga tidak bisa beraktivitas. Bahkan hingga dirawat di rumah sakit karena mual muntah yang berlebihan, makan dan minum harus dipenuhi dengan pemberian infus.


  • Masalah psikologis yang dialami

Bagi ibu yang mengalami masalah psikologis, tidak mendapat jalan untuk pemecahan sering menjadi pemicu ketidakmampuan beradaptasi terhadap kehamilannya, khususnya pada trimester I. Jenis masalah psikologis yang cenderung dialami ibu, antara lain kehamilan yang tidak diharapkan, kehamilan tanpa dukungan keluarga, pernikahan yang tidak direstui , dan kekerasan dalam rumah tangg yang dialami oleh ibu.


  • Sosial ekonomi

Pernikahan pada usia muda dan tidak terencana, pada umumnya pasangan yang demikian belum memiliki pekerjaan. Dengan demikian, kehamilannya dianggap sebagai beban. Hal ini tentu dapat mempengaruhi proses adaptasi iby dalam masa kehamilannya. Ibu mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinyasehingga mungkin mengalami pertumbuhan janin yang terhambat.


Contoh Adaptasi Fisiologi

Dibawah ini terdapat 3 contoh dari adaptasi fisiologi, sebagai berikut:

1. Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Manusia

Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Manusia

  1. Para olahragawan umumnya mempunyai ukuran jantung yang sangat besar dari ukuran jantung semua orang
  2. Saat temperatur udara dingin, manusia condong sangat banyak mengeluarkan urine
  3. Ketika manusia ketika mengeluarkan keringat waktu kepanasan.
  4. Jumlah organ darah merah orang yang hidup di tempat pantai akan sangat sedikit disamalan dengan orang yang hidup di kawasan pegunungan.
  5. Mata manusia akan menyelaraskan dengan energi cahaya yang diterimanya.

2. Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan

Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan

  • Onta mempunyai kantong air pada bonggol untuk menyediakan air supaya bertahan tidak minum di padang pasir dalam jangka periode yang lama
  • Burung hantu memiliki pandangan dan pendengaran yang lebih tajam sehingga menguatkan untuk bisa memandang di malam hari
  • Singa laut mempunyai susunan lemak yang kuat untuk bertahan di kawasan dingin dengan membendung panas tubuh supaya tertahan.

3. Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan

Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan

  1. Bunga Bromelia Merah dan beberapa macam bunga Anggrek sanggup memikat ketertarika serangga penghisap madu, terutama lebah dan lainnya.
  2. Supaya dapat bertahan hidup di kawasan perairan pasang-surut, pohon bakau mempunyai akar gantung yang fungsinya untuk pernafasan.
  3. Diperoleh macam-macam tumbuhan yang dapat memperoleh semacam elemen asam untuk memangsa serangga ataupun hewan.
  4. Eceng gondok dan kangkung air mempunyai batang berongga sehingga dapat hidup dan tumbuh di air.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Adaptasi Fisiologi: Pengertian, Konsep, Jenis, Cara, Perubahan, Faktor dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.


Posted

in

,

by

Tags: